Kamis, 12 April 2012

Surat Balasan Untuk 'Alli'


Wa'alaikummussalam Warrahmatullah, Alli.
Kuterima suratmu, tlah kubaca dan aku mengerti. Hehe.
Yah, jujur saja, begitu membaca paragraf awal suratmu, satu nama lantas melintas dibenakku. Begitu juga sekian detik setelah aku selesai membacanya, yang ada dipikiran dan hatiku adalah: 'Sekarang aku tahu rasanya jadi dia yang (pantas saja) selalu menunggu surat-suratmu.' Sebab ternyata menerima surat seperti itu rasanya enak sekali. Mungkin kalau bagimu ya hampir sama seperti makan kue lapis itu. Ingin lagi, lagi dan lagi. Nyaris saja terlena dan jadi lupa pasang kuda-kuda untuk bersiaga atas segala 'coba'.
Masalahnya, apakah kiranya kau juga mengatakan hal-hal seperti yang kau katakan padaku itu kepadanya? Ah, bukan. Itu bukan masalah. Hehe.
Aku tidak ingin ada lagi hal-hal yang membuatku menangis seperti kemarin. Itu sangat tidak baik untuk jiwa, raga dan batinku. Halah. Hahaha. Aku ingin mencoba lebih gila, membiarkanmu menjadi kamu dengan type 'penyayang dan pemberdaya'-mu itu. Selama mungkin. Semampuku. Tetaplah menjadi kamu, selayaknya aku juga akan selalu menjadi aku.
Kalau soal ketemu, Alli, aku bingung. Aku ingin selekasnya, tapi juga pengen nunggu sampai beratku turun 20 kilo dulu. Aku nggak kepengen jalan sama kamu dan kelihatan kayak bodyguard-mu. Juga nggak kepengen kau tertawai gendutku ini sepuasmu sebelum kau suruh aku menurunkan berat badan. Hahaha..
Kau salah laa, Alli. Tentang pikiranku mana yang akan kau pilih antara aku dan kue lapis. Aku sudah pasti akan menjawab kue lapis, sebab dari dulu kau sudah berkali-kali bilang, bahwa kalau disuruh memilih antara cewek dan kue lapis, kau pasti memilih kue lapis. Jadi, meski benar sambil senyum, tapi jawabanku KUE LAPIS.
Kalau begitu Alli, aku mau jadi pembuat kue lapis paling enak sejagad. Yang mana, kalau kau mau kue lapisnya, kau juga harus mau sama orangnya. Hahahahaha..
Nah, Alli, sejak awal kuketik tulisan ini, belum sekalipun ku bilang Love U (yang ini tidak dihitung). Meskipun aku tidak bilang, kamu sudah tahu kan kalau aku Love U? Tapi yah, biar jelas saja.. LOVE U, Alli. Hehe. Selamat pagi dan selamat menjalani hari. Sehat-sehatlah selalu dan bahagia.


Cilacap, 13 April 2012 [06:52 WIB]

Sabtu, 07 April 2012

Bebek Atau Ayam?

Berantem lagi. Sebenarnya kami tidak sering bertengkar. Tapi kenapa rasanya capek ya? Hem..
Apalagi, ini masalah sepele. Oops, sepele bagiku. Mungkin nggak sepele buat dia. Siang tadi kita ngobrol ditelepon. Kebetulan disana dia sambil mendengarkan musik dan sesekali ikut bernyanyi. Lalu aku bilang padanya, 'Aku pengen lihat kamu nyanyi'.
Nggak nyangka kalau tanggapan dia malah serius banget. Dia langsung kesal dan kembali mengingatkan bahwa dia enggak suka BANGET dihubung-hubungkan sama menyanyi. Aku bilang, aku kan cuma bercanda. Kenapa mesti langsung marah. Apa bedanya dengan dia yang seringkali memanggil aku dengan panggilan 'Bosku', meskipun aku sudah berkali-kali bilang aku nggak suka. Toh pada akhirnya aku mengalah dengan mencoba menganggap biasa. Kenapa dia nggak bisa?
Pada titik ini, aku merasa dia egois. Egois banget. Dan andai dia baca tulisan ini, mungkin dia bakal murka karena enggak terima. Hh.. nggak tahu deh. Hanya kadang aku merasa, kenapa aku tidak boleh melakukan hal yang kamu enggak suka, dan kamu boleh melakukan hal yang aku nggak suka. Kenapa?
Jadi ingat cerita yang kemarin ku baca di salah satu halaman di pesbuk. Begini ceritanya,

Sepasang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan pada suatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam. Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka mendengar suara di kejauhan: “Kuek! Kuek!”
“Dengar,” kata si istri, “Itu pasti suara ayam.”
“Bukan, bukan. Itu suara bebek,” kata si suami.
“Nggak, aku yakin itu ayam,” si istri bersikeras.
“Mustahil.Suara ayam itu ‘kukuruyuuuk!’, bebek itu ‘kuek! kuek!’ Itu bebek, Sayang,” kata si suami dgn disertai gejala-gejala awal kejengkelan.
“Kuek! Kuek!” terdengar lagi.
“Nah, tuh! Itu suara bebek,” kata si suami.
“Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul,” tandas si istri, sembari menghentakkan kaki.
“Dengar ya! Itu a? da? lah? be? bek, B-E-B-E-K. Bebek! Mengerti?” si suami berkata dengan gusar.
“Tapi itu ayam,” masih saja si istri bersikeras.
“Itu jelas-jelas bue? bek, kamu? kamu?.”
Terdengar lagi suara, “Kuek! Kuek!”
sebelum si suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya tak dikatakannya.Si istri sudah hampir menangis, “Tapi itu ayam?.”
Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, dan akhirnya, ingat kenapa dia menikahinya. Wajahnya melembut dan katanya dengan mesra,
“Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam kok.”
“Terima kasih, Sayang,” kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya.
“Kuek! Ku ek!” terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.
Moral cerita : Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah: siapa sih yang peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah keharmonisan mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang indah itu. Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara persoalan sepele? Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal “ayam atau bebek”? Ketika kita memahami cerita tersebut, kita akan ingat apa yang menjadi prioritas kita. Banyak hal jauh lebih penting ketimbang mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek.
Lagi pula, betapa sering kita merasa yakin, amat sangat mantap, mutlak bahwa kita benar, namun belakangan ternyata kita salah? Lho, siapa tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa genetik sehingga bersuara seperti bebek !

Yah, ini memang masalah sepele. Aku sempat ingin bersikap seperti si suami. Tapi juga seperti yang dia bilang waktu menceramahiku semalam, meskipun bukannya tidak bisa dia hidup dengan orang yang cara pikirnya tidak dia suka, tapi kalau tetap dia lakukan, itu akan menghancurkan jiwanya. NAH! Aku rasa, kalau aku menganggap masalah 'sepele' ini tidak ada, membiarkan dia terus sewenang-wenang dengan hal-hal yang dia tidak suka, ini bukan hanya akan menghancurkan jiwaku, tapi juga jiwanya. Oh, Tuhaaaaan.. Dia ini benar-benar duplikat Ayahku. AAAAAAAAAAARRRRRGGGGGGHHHHH!
Meski begitu toh nyatanya aku tidak bisa tidak mengharapkan HPku berdering dan namanya muncul di layar. Seperti yang terjadi sebelum aku mengetikkan ini, aku berkali-kali merasa mendengar HPku berdering. Tapi ternyata.. cuma khayalanku saja.
Aku kesal, but still.. I love you. I miss you. And I DONT WANNA FIGHT NO MOOOOOOOOORRE!

Rabu, 04 April 2012

Tadi siang dia nelpon, cukup lama. Percakapan kami sih cuma sekali-kali. Lebih banyak aku mendengarkan dia berinteraksi dengan keluarganya. Bercerita dengan Ibunya, nyuruh-nyuruh adik laki-lakinya, mengganggu dua orang adik perempuannya. Dan saat itu.. aku diam-diam nangis. Hehe.
Aku iri. Dengar dia ganggu adiknya gitu, rasanya pengen punya kakak yang gangguin aku. Kakak yang perduli sama aku. Haaaaaaaah.. Langsung flashback. Aku teringat bagaimana aku merasa hidupku itu hampa kasih sayang pria. Ayah yang jarang ada, kalaupun ada, aku lebih memilih menghindarinya. Makanya, ketika punya pacar, aku kayak orang kemaruk. Nuruuuuut aja sama apa maunya pacar. Cemburuan minta ampun. Aku takut  kehilangan apa yang sudah aku dapatkan, kasih sayang laki-laki. Sampai lama-lama aku sadar, nggak bisa terus begini. Aku harus kembali perkasa lagi. Aku harus bisa menghadapi semua sendiri. Karena seperti kata mama waktu itu, kalau kedua orang tuaku sudah tidak ada, maka aku akan benar-benar sendiri. Sebab tidak ada orang yang akan perduli padaku seperti mereka...

Cemburu Lagi

Sampai hari ini masih aja suka berantem sama diri sendiri. Perkara cemburu, apalagi memangnya. Setiap kali mulai merasa cemburu, maka akan muncul dua kubu yang berbeda. Satu kubu kepala, satu kubu hati. Kubu kepala mencoba positif thinking, tapi kalah sama kubu hati yang perkasa dengan negative feeling. Muahahahhahahahaha..
As usuall, buka-buka pesbuknya. Dan seperti biasa juga, enggak bisa enggak nge-klik nama si cantik. Tiap kali nangkep namanya diberanda, atau di dinding si Bhoge dan RomPi, pasti ini tangan gerak cepat nge-klik dan masuklah saya ke dindingnya. Haduh! Cemburu lagiii.. cemburu lagi. Hahahaha.
Dan tadi pagi yang namanya mood itu bener-bener kacau beliau balau. Soalnya aku menemukan bahwa pesan dari si cantik dibalas sama si dodol. Padahal itu pesan udah lama banget. Pikirku, ngapain coba baru dibalas sekarang. Sengaja banget sih. Dan si cantikpun membalasnya dengan semangat '45. Huhuhuhuhu.. Padahal ya, tu pesan isinya biasa aja looooh. Iiiih, heran deh. Kayaknya benar kata dia, 'Apa sih yang nggak bikin kamu cemburu? Aku kentut aja mungkin kamu cemburu'. Wkwkwkwkwk.
Nah, pas aku mengadukan sedikit soal cemburuku ini, dia pun mulai ceramah. Tapi beda sama Ayah, kalau ceramahnya dia mah bener. Atau karena aku belum bosan kali ya? Hahahahaha. Salah satu pelajaran yang kudapat hari ini adalah ketika dia bilang: 'Daripada kamu menyibukkan diri dengan memikirkan cemburumu itu, lebih baik kamu menyibukkan diri dengan memikirkan bagaimana caranya supaya saya bahagia sama kamu'
Aku bengong sesaat. Iya juga ya. Hahahaha. Kenapa sih aku ini dikuasai hati melulu? DODOL.

Rabu, 28 Maret 2012

Emak


Ibu.. bunda.. Enyak.. Mami.. Mama.. Mimi.. si mbok.. biyunge.. Ummi.. atau apapun sebutannya, bukanlah sekedar wanita yang turut memprakarsai hadirnya kita di muka bumi. Bukan cuma manusia biasa yang kebetulan ketemu ayah atau bapak kita, lalu memutuskan untuk berkerja sama dan 'membuat' kita. Bukan! Beliau ini adalah orang yang bisa merasa bahagia diatas sejuta penderitaannya. Bayangin aja, 9 bulan (buat yang kurang atau lebih dilarang protes, sebab keputusan panitia tidak bisa diganggu gugat) kita utuk ubrung grusa grusu teot teblung di dalam perutnya. S-E-M-B-I-L-A-N bulan, coooy! Lammma itu. Begitupun masih to be continue ketika akhirnya kita mbrojol baik secara paksa ataupun sukarela dari rahimnya.
Tengah malam, lagi ngantuk-ngantuknya, eeeh.. beibehnya oe oe ngeberisikin tetangga. Apakah emak kita dulu langsung menyumpal kupingnya dan lanjut tidur? Enggak.. ya paling nggak emakku sih nggak gitu, entahlah dengan emakmu.. wkwkwkwk.
Beliau bangun dan cari tahu kenapa buah hatinya tiba-tiba konser tunggal begitu. Beliau berusaha membuat kita berhenti menangis. Bukan karena dia takut disambit tetangga kiri kanan depan belakang yang keberisikan. Tapi karena dia sayang. Karena dia takut anaknya kenapa-kenapa. Nggak tahunya, cuma iseng aja. Si anak caper. Halah! Ya mungkin ngompol, haus (bukannya ngambil minum sendiri) atau ada yang mengganggu. Sesuatu yang kasat mata (soalnya aku dulu gitu. Hihihi.. dicubitin ama something ampe biru-biru. Nggak sangka, ternyata aku cukup menggemaskan bagi kaum mereka. Ahahahahaha-http//:www.narsistidakpadatempatnya.com ).
Ada yang bilang, 'Nggak ada ibu yang nggak sayang sama anaknya'. Aku sih nggak begitu setuju. Soalnya, ngelihat begitu banyaknya kasus buang bayi, kalau bukan nggak sayang, itu apa donk namanya? Mungkin nggak semua Ibu benar-benar bisa jadi Ibu. Tapi yang jelas, lihat Ibu kita aja deh. Mama yang nggak suka kalau anaknya bergaul sama orang-orang yang menurut dia nggak bener. Marah-marah dan ngelarang kita temenan sama si A, B atau Z. Itu sebenarnya bukan karena dia nggak ngertiin kita. Dia cuma takut, anak yang udah dia lahirkan dengan bertaruh nyawa, ntar-ntarnya cuma bakal jadi pecandu narkoba, penggila minuman keras, atau tukang zina. Naudzubillah.. Kalau aja dia tahu anaknya bakal jadi begitu, mungkin dia ogah ngeluarin kita dari perutnya. Dia biarin aja beranak pinak dan gede didalem. Hahaha.. Andai mungkin.
Mami yang bawel urusan asmara kita. Bukannya dia mau sok ikut campur atau nggak paham sama perasaan kita. Dia cemas tho yo. Apalagi kalau anaknya perempuan. Pikirannya dah ngalor ngidul ngetan ngulon. Bayangkan hancurnya perasaan si emak kalau tahu anak gadisnya udah nggak gadis lagi. Dijaga susah-susah bertahun-tahun, giliran gede, eh ada cowok numpang lewat yang tanam saham seenak jidat. Mending kalau berlanjut, bertanggung jawab atas terjadinya 'hal-hal yang diinginkan tersebut'. Kalau enggak?! Hh..
Segalak-galaknya emak, secerewet-cerewetnya Ummi, atau senyebelin-nyebelinnya si mbok, dia itu pada dasarnya hanya menginginkan yang terbaik untuk kita. Cuma kadang caranya nggak sesuai sama versi 'benar'-nya kita.
Oh, emakku.. seringnya aku mengacuhkanmu. Pulang kerja langsung masuk kamar, tidur. Kalau lagi makan, sambil smsan. Kalau jauh, jarang ku tanyakan kabar. Giliran aku patah hati berulam jantung, dikau jua yang ku cari tuk berbagi.
Setelah semua yang kau beri, apa yang kulakukan padamu?
Hoooo.. anak duraleeeeeek. Ampun, Bundooooo...




Jadi pengen nyanyi..

"Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu

Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah

Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas.. Ibu.. Ibu.. "

P.S:Ayah, Ayahpun begitu berarti kok.. :)

Tentang Menjalani Hidup


Kadang jadi ngerasa kalau hidup itu seperti shalat Tarawih. Hehe.. Contoh yang tidak baik. Jangan dilakukan tanpa didampingi ahli ya. WKwkwk..
Maksudnya gini, ada kalanya Imam adalah sosok yang menyenangkan. Bagus bacaannya, dengan lafadz yang jelas, merdu, tidak terlalu lambat, tidak pula terlalu cepat. Rasanya betah deh walaupun harus lebih lama lagi jadi makmumnya. Berapa jam juga dijabanin. Tapi terkadang, ketemu Imam yang bikin shalat tarawih 11 rakaat seakan berlangsung seabad. Jiaaaah.. Lebay! Hahaha..
Habis kl nggak cepatnya bukan main sampe ngos2an dan g lagi khusyu', lambatnyaaaaa.. tulung-tulung. Kadang ada yang bacaannya nggak bisa dicerna sama sekali. Nggak tahu dah dia lagi baca surah apa. Kalau udah gitu, pengennya di fast forward biar cepet kelar. Hahaha.. Tapi enak nggak enak sang Imam memimpin shalat, pada akhirnya toh shalat itu akan berakhir juga. Gitu juga hidup. Mau itu pahit atau manis, tawa atau tangis, pada akhirnya semua akan berlalu. Berat memang awalnya, tp kalau kita sanggup bertahan untuk sekian waktuuuu aja, Insya Allah, lewatlah sudah semua derita. Dan kita jadi bisa ungkap hikmah dibalik kisah. Pun begitu kalau lagi bahagia, siap-siap aja untuk episode sedih yang menyusul dibelakangnya. Karena nggak ada ceritanya jalan hidup kok isinya melulu tawa atau melulu airmata duka. Pasti bergiliran bertamu. Meski kadang datangnya keroyokan. Hahaha.
Sekali lagi, ini contoh yang kurang tepat sebenarnya. Cuma memang itu yang terlintas dikepalaku. Hehe. Secara nggak langsung nunjukin betapa enggak dewasa dan rendahnya kualitas keimananku. Masih terpengaruh sama Imam. Kayak anak kecil aja. Kalau enggak cocok terus jadi males2an. Cekikikikikik.
Padahal, Imam yang menurutku enggak asyik itu juga kan cuma manusia biasa yang punya kekurangan dan kelebihan. Aku sok-sok nyela kekurangannya seolah aku ini lebih baik daripada dia. Lha padahal.. boro-boro lebih baik. Ilmu yang aku punya, sekutu-nya beliau aja nggak ada. Wkwkwkwk. Ya Allah, ampuni hamba-Mu yang dari tadi pake perumpaan seenak jidat.
Yah, intinya gitu deh. BUkan tentang Imam dan Shalat Tarawihnya y, hehe. Tp tentang menjalani hidup. Seberat apapun hari yang kita jalani, pasti akan berakhir juga. Esok pasti datang. You just have to hold on a little bit longer.
Jadi pengen singing-singing..
"Tomorrow.. tomorrow.. I love ya, tomorrow. U're only a day away"

Semakin rajin derita sambangi dirimu, berarti makin sayaaaaaaaaang Allah sama kamu. Jadi, bertahanlah!

Pengunjung Hari Ini


Pengunjung hari ini. Cowok bersepeda, dengan kupluk nongkrong di kepalanya, celana pendek tutupi anunya (pahanya maksudnya :-D), kaos putih, dan sandal jepit (mudah-mudahan bukan hasil ngutil di Masjid, wkwkwk). Apa yang istimewa dari dirinya? Nggak tahu juga. Gayanya biasa aja. Tinggi sedang, badan kurus, kulit lumayan putih. Jauh dari seleraku yang doyannya memangsa pria berbadan tingi besar dan berkulit nggak putih (wuidih). Tapi herannya, aku super duper tertarik sama dia. Ada rasa nyaman memandang sosoknya. Padahal, ni orang senyum aja nggak. Jadi kalau dibilang aku tertarik karena sikapnya, jelas enggak bener. Lha terus kenapa donk? Ya mbuh. Aku juga nggak tahu dan pengen tahu. Sudah kutanya pada rumput yang bergoyang, tapi nggak ada jawabnya. Sama rumput yang g goyang juga aku tanya, tapi sama saja. Semua membisu tak bicara. Akhirnya, aku goyang-goyang sendiri aja. Halah! Hahahaha..
Mungkin kesederhanaanya yang bikin aku terSEPOna. Wkwkwkwk. Sepanjang pengamatan, nggak banyak anak muda seperti dia belakangan ini. Kebanyakan balap-balapan buat dapet cap 'Anak Gaul'. Nggak perduli gaya atau style yang mereka pakai itu nggak dia banget. Cocok nggak cocok kudu cocok. Nah, yang satu ini beda. Dia jadi dirinya sendiri. Dengan segala kesederhanaan yang dia miliki. Termasuk ngontel kemari. Hihihihi.. Adem ngelihatnya.
Oooh, Mas, andai dirimu adalah status, udah aku LIKE seribu kali pakai seribu akun yang berbeda.

Senin, 26 Maret 2012

Biasanya aku akan dengan mudah mencintai apa-apa yang dicintai oleh orang yang aku cintai. Dan biasanya pula, kecintaan itu tidak ikut berakhir, meskipun hubungan kami berakhir. Aku akan mencintai, atau halusnya, menyukai, hal-hal yang dia sukai, yang dia jalani, yang dia kerjakan. Tapi tentu saja tidak semua. Semisal dia suka berburu, memancing, wah.. LUPAKAN! Aku tidak akan pernah ikut mencinta kegiatan-kegiatan macam itu. Itu sih hal yang kubenci lahir batin. Hahahaha..
Tapi diluar itu, aku biasanya akan ikutan suka. Seperti jadi suka sama teman-temannya, hobbynya, kerjaannya, band favoritnya, olahraga yang dia suka. Terutama untuk urusan teman, musik dan olahraga. Kayak pacar pertamaku, dia suka PADI. Aku jadi ikutan suka mendengarkan lagu-lagu PADI. Pun kalau aku nggak suka, aku sangat-sangat tidak berkeberatan untuk jadi rajin mendengarkan lagu-lagu yang dia suka. Lalu pacar-pacarku yang berikutnya, mereka suka bola. Aku juga akan jadi suka dan menanti pertandingan-pertandingan yang ada team favorit mereka. Dan kebiasaan ini biasanya akan terus berlanjut, meskipun aku sudah putus, meskipun enggak segetol sewaktu masih jadian. Aku juga jadi cinta sama keluarganya. Meskipun nggak dekat, atau malah belum kenal. Tapi aku jadi ikut was-was mengenai keadaan mereka. Suka mendengarkan pacarku berinteraksi dengan keluarganya (kucuri dengar kalau lagi telponan).
Lalu pekerjaannya. Aku jadi akan mulai selalu ingin tahu, apa yang dia kerjakan, bagaimana cara-caranya, dan sebagainya dan sebagainya.
Tapi, jarang sekali aku punya pacar yang juga begitu. Hahahaha. Pacar yang juga mau (setidaknya) mendengarkan lagu-lagu yang aku suka, lalu mengiringku bernyanyi dengan gitar misalnya. Atau, pacar yang tahu aku suka sesuatu dan membantuku mengumpulkannya. Jarang. Aku juga heran. Pacar-pacarku itu kok bebal yah? Hahahaha. Mereka tahu aku pengeeeeen banget boneka yang super gede, tapi mereka lebih memilih membelikanku yang lain. Mereka tahu aku kepengen banget punya buku 'Sakinah Bersamamu', tapi lagi-lagi entah kenapa, mereka malah ngasih buku yang lain. Terserah deh mau dibilang narsis atau apa, tapi untung aku bukan tipe yang banyak minta hal-hal begitu. Hal-hal kebendaan atau materi. Aku cenderung lebih banyak menuntut perhatian, SMS, atau telepon. Waktu. Mungkin itu lebih tepatnya. Aku ini sang penyita waktu. Hahahaha.
Nah, diantara beberapa keistimewaan yang dipunya pacarku saat ini, salah satunya adalah dia itu satu-satunya orang yang paaaaaaaaaaaaaaling sering memintaku bernyanyi. Beda sama pacar pertamaku yang notabene gitarisku sendiri, ya iyalah dia sering nyuruh aku nyanyi. Wong aku vocalisnya. Hahahaha. Kalau pacarku yang sekarang ini, sering memintaku bernyanyi untukku. Dan itu membuatku sangat bahagia. Karena aku merasa, ada juga orang yang mau mendengarku. Hihihihi. Lalu bagaimana dengan aku padanya?  Sampai saat ini, aku sangat menikmati interaksi dengan teman-temannya, sangat suka mendengarkan dia bercerita atau bahkan berkeluh kesah tentang pekerjaannya, suka disuruh berpusing-pusing ria mencari lagu-lagu yang dia suka. Dan juga sukaaaaaa sekali kalau diperbolehkan tetap terhubung via telepon, disaat dia sedang mengerjakan sesuatu. Meskipun saat itu kami tidak berbicara apa-apa. Aku suka, hanya mendengarnya saja.
Yah, begitulah.. aku suka. Suka kamu, DODOOOOOOOL!


Nb:Maaf, selain hal-hal yang berkenaan dengan binantang, aku juga tidak bisa ikut mencintai betina-betina yang mengharap cintamu. :-p

Minggu, 25 Maret 2012

Sejarah Suku Bugis di Indonesia


by : armhando.com

Sejarah Berdirinya Suku Bugis di Indonesia

Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata “Bugis” berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan “ugi” merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi.

Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang atau pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayahanda dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar di dunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio.

Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di Ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.

Perkembangan
Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan. Masyarakat ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, dan pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa, Sawitto, Sidenreng dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk suku Bugis, tapi proses pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar dan Mandar.

Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. Daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar adalah Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan Bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang. Kerajaan Luwu adalah kerajaan yang dianggap tertua bersama kerajaan Cina (yang kelak menjadi Pammana), Mario (kelak menjadi bagian Soppeng) dan Siang (daerah di Pangkajene Kepulauan)

Masa Kerajaan Bone
Di daerah Bone terjadi kekacauan selama tujuh generasi, yang kemudian muncul seorang To Manurung yang dikenal Manurungnge ri Matajang. Tujuh raja-raja kecil melantik Manurungnge ri Matajang sebagai raja mereka dengan nama Arumpone dan mereka menjadi dewan legislatif yang dikenal dengan istilah ade pitue.

Kerajaan Makassar
Di abad ke-12, 13, dan 14 berdiri kerajaan Gowa, Soppeng, Bone, dan Wajo, yang diawali dengan krisis sosial, dimana orang saling memangsa laksana ikan. Kerajaan Makassar kemudian terpecah menjadi Gowa dan Tallo. Tapi dalam perkembangannya kerajaan kembar ini kembali menyatu menjadi kerajaan Makassar.

Kerajaan Soppeng
Di saat terjadi kekacauan, di Soppeng muncul dua orang To Manurung. Pertama, seorang wanita yang dikenal dengan nama Manurungnge ri Goarie yang kemudian memerintah Soppeng ri Aja. dan kedua, seorang laki-laki yang bernama La Temmamala Manurungnge ri Sekkanyili yang memerintah di Soppeng ri Lau. Akhirnya dua kerajaan kembar ini menjadi Kerajaaan Soppeng.

Kerajaan Wajo
Sementara kerajaan Wajo berasal dari komune-komune dari berbagai arah yang berkumpul di sekitar danau Lampulungeng yang dipimpin seorang yang memiliki kemampuan supranatural yang disebut puangnge ri lampulung. Sepeninggal beliau, komune tersebut berpindah ke Boli yang dipimpin oleh seseorang yang juga memiliki kemampuan supranatural. Datangnya Lapaukke seorang pangeran dari kerajaan Cina (Pammana) beberapa lama setelahnya, kemudian membangun kerajaan Cinnotabi. Selama lima generasi, kerajaan ini bubar dan terbentuk Kerajaan Wajo.

Konflik antar Kerajaan
Pada abad ke-15 ketika kerajaan Gowa dan Bone mulai menguat, dan Soppeng serta Wajo mulai muncul, maka terjadi konflik perbatasan dalam menguasai dominasi politik dan ekonomi antar kerajaan. Kerajaan Bone memperluas wilayahnya sehingga bertemu dengan wilayah Gowa di Bulukumba. Sementara, di utara, Bone bertemu Luwu di Sungai Walennae. Sedang Wajo, perlahan juga melakukan perluasan wilayah. Sementara Soppeng memperluas ke arah barat sampai di Barru.

Perang antara Luwu dan Bone dimenangkan oleh Bone dan merampas payung kerajaan Luwu kemudian mempersaudarakan kerajaan mereka. Sungai Walennae adalah jalur ekonomi dari Danau Tempe dan Danau Sidenreng menuju Teluk Bone. Untuk mempertahankan posisinya, Luwu membangun aliansi dengan Wajo, dengan menyerang beberapa daerah Bone dan Sidenreng. Berikutnya wilayah Luwu semakin tergeser ke utara dan dikuasai Wajo melalui penaklukan ataupun penggabungan. Wajo kemudian bergesek dengan Bone. Invasi Gowa kemudian merebut beberapa daerah Bone serta menaklukkan Wajo dan Soppeng. Untuk menghadapi hegemoni Gowa,

Kerajaan Bone, Wajo dan Soppeng membuat aliansi yang disebut “tellumpoccoe”.

Penyebaran Islam
Pada awal abad ke-17, datang penyiar agama Islam dari Minangkabau atas perintah Sultan Iskandar Muda dari Aceh. Mereka adalah Abdul Makmur (Datuk ri Bandang) yang mengislamkan Gowa dan Tallo, Suleiman (Datuk Patimang) menyebarkan Islam di Luwu, dan Nurdin Ariyani (Datuk ri Tiro) yang menyiarkan Islam di Bulukumba.

Kolonialisme Belanda
Pertengahan abad ke-17, terjadi persaingan yang tajam antara Gowa dengan VOC hingga terjadi beberapa kali pertempuran. Sementara Arumpone ditahan di Gowa dan mengakibatkan terjadinya perlawanan yang dipimpin La Tenri Tatta Daeng Serang Arung Palakka. Arung Palakka didukung oleh Turatea, kerajaaan kecil Makassar yang tidak sudi berada dibawah Gowa. Sementara Sultan Hasanuddin didukung oleh menantunya La Tenri Lai Tosengngeng Arung Matowa Wajo, Maradia Mandar, dan Datu Luwu. Perang yang dahsyat mengakibatkan benteng Somba Opu luluh lantak. Kekalahan ini mengakibatkan ditandatanganinya Perjanjian Bongaya yang merugikan kerajaan Gowa.

Pernikahan Lapatau dengan putri Datu Luwu, Datu Soppeng, dan Somba Gowa adalah sebuah proses rekonsiliasi atas konflik di jazirah Sulawesi Selatan. Setelah itu tidak adalagi perang yang besar sampai kemudian di tahun 1905-6 setelah perlawanan Sultan Husain Karaeng Lembang Parang dan La Pawawoi Karaeng Segeri Arumpone dipadamkan, maka masyarakat Bugis-Makassar baru bisa betul-betul ditaklukkan Belanda. Kosongnya kepemimpinan lokal mengakibatkan Belanda menerbitkan Korte Veklaring, yaitu perjanjian pendek tentang pengangkatan raja sebagai pemulihan kondisi kerajaan yang sempat lowong setelah penaklukan. Kerajaan tidak lagi berdaulat, tapi hanya sekedar perpanjangan tangan kekuasaaan pemerintah kolonial Hindia Belanda, sampai kemudian muncul Jepang menggeser Belanda hingga berdirinya NKRI.

Masa Kemerdekaan
Para raja-raja di Nusantara bersepakat membubarkan kerajaan mereka dan melebur dalam wadah NKRI. Pada tahun 1950-1960an, Indonesia khususnya Sulawesi Selatan disibukkan dengan pemberontakan. Pemberontakan ini mengakibatkan banyak orang Bugis meninggalkan kampung halamannya. Pada zaman Orde Baru, budaya periferi seperti budaya di Sulawesi benar-benar dipinggirkan sehingga semakin terkikis. Sekarang generasi muda Bugis-Makassar adalah generasi yang lebih banyak mengkonsumsi budaya material sebagai akibat modernisasi, kehilangan jati diri akibat pendidikan pola Orde Baru yang meminggirkan budaya mereka. Seiring dengan arus reformasi, munculah wacana pemekaran. Daerah Mandar membentuk propinsi baru yaitu Sulawesi Barat. Kabupaten Luwu terpecah tiga daerah tingkat dua. Sementara banyak kecamatan dan desa/kelurahan juga dimekarkan. Namun sayangnya tanah tidak bertambah luas, malah semakin sempit akibat bertambahnya populasi dan transmigrasi.

Bugis Perantauan
Kepiawaian suku Bugis-Makasar dalam mengarungi samudra cukup dikenal luas, dan wilayah perantauan mereka pun hingga Malaysia, Filipina, Brunei, Thailand, Australia, Madagaskar dan Afrika Selatan. Bahkan, di pinggiran kota Cape Town, Afrika Selatan terdapat sebuah suburb yang bernama Maccassar, sebagai tanda penduduk setempat mengingat tanah asal nenek moyang mereka.

Penyebab Merantau
Konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan Bugis pada abad ke-16, 17, 18 dan 19, menyebabkan tidak tenangnya daerah Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan banyaknya orang Bugis bermigrasi terutama di daerah pesisir. Selain itu budaya merantau juga didorong oleh keinginan akan kemerdekaan. Kebahagiaan dalam tradisi Bugis hanya dapat diraih melalui kemerdekaan.

Bugis di Kalimantan Selatan
Pada abad ke-17 datanglah seorang pemimpin suku Bugis menghadap raja Banjar yang berkedudukan di Kayu Tangi (Martapura) untuk diijinkan mendirikan pemukiman di Pagatan, Tanah Bumbu. Raja Banjar memberikan gelar Kapitan Laut Pulo kepadanya yang kemudian menjadi raja Pagatan. Kini sebagian besar suku Bugis tinggal di daerah pesisir timur Kalimantan Selatan yaitu Tanah Bumbu dan Kota Baru.

Bugis di Sumatera dan Semenanjung Malaysia
Setelah dikuasainya kerajaan Gowa oleh VOC pada pertengahan abad ke-17, banyak perantau Melayu dan Minangkabau yang menduduki jabatan di kerajaan Gowa bersama orang Bugis lainnya, ikut serta meninggalkan Sulawesi menuju kerajaan-kerajaan di tanah Melayu. Disini mereka turut terlibat dalam perebutan politik kerajaan-kerajaan Melayu. Hingga saat ini banyak raja-raja di Johor yang merupakan keturunan Bugis.
Laoni maito siattinglima tositonra ola tessibbeleang
( marilah kita bergandengan tangan berjalan seiring tanpa saling menghianati)

Sabtu, 24 Maret 2012

Aku ini mestinya punya kesibukan kalau mau punya pacar. Enggak bisa kalau dalam kondisi kayak sekarang. Dimana duniaku udah nggak lagi hingar bingar dan ramai. Coba kalau kayak dulu, masih sibuk di band. Sebentar-sebentar latihan, kelar latihan terus siaran, sering kumpul sama anak-anak Equality. Saat-saat bersama pacar itu jadi berharga banget karena enggak bisa setiap saat. Sang pacarpun lebih kangen kan jadinya. Aku juga jadi nggak melulu mikirin dia.
Sekarang, disaat kegiatanku cuma duduk sepanjang hari, sendiri pula, buseeeeeng.. menyebalkan sekali rasanya. Karena yang melulu kutunggu adalah SMSnya, teleponnya. Padahal dia kan juga punya kegiatan, punya teman, punya dunia, punya kesukaan. Ah..
Ini benar-benar enggak sehat. Aku harus mulai cari kesibukan..

Jangan Marah

Jangan marah kalau aku selalu menanyakan 'Kamu sudah makan?'. Aku bertanya tidak untuk basa-basi memecah bisu yang makin sering menjeda kita. Aku bertanya karena aku memang ingin tahu. Aku tidak suka mendengarmu kelaparan malam-malam, dan tak ada yang bisa dimakan. Rasanya sakit, Sayang. Karena tak ada yang bisa aku lakukan.

Jangan marah kalau aku sering curiga. Kadang aku yakin bahwa kamu memang berdusta. Tapi tetap pada akhirnya aku memilih untuk percaya, atau memaksa diriku percaya, pada apapun yang kau katakan dan sampaikan.


Jangan marah, kalau malam ini aku jujur, pikiranku masih tak beres. Meski memang kau pergi kesana untuk urusan pekerjaan, tapi jelas akan banyak hal sampingan yang kau lakukan. Dan kau tahulah, hal-hal macam apa yang membuat pikiranku ini keracunan.

Jangan marah. Aku kan tidak melarang, tidak protes, tidak ngambek, bahkan tidak bilang apa-apa padamu. Aku pilih simpan sendiri karena aku tidak mau kamu terganggu.
Jadi, jangan marah. Aku hanya ingin melegakan perasaanku.

Termehek Mehek

Lagi jalan-jalan disalah satu halaman FB, terus nemu gambar ini dan teringat pembahasan sama Nguet Sagala. Pernah disalah satu perbincangan, kami membahas soal termehek-mehek. Dan dia mendeskripsikan termehek-mehek itu kira-kira begini: "Kamu mencintai seseorang. Lalu orang tersebut pergi, maka kamu akan melompat menangkap kakinya, memegangnya erat, dan ikut terseret-seret bersama tiap langkahnya."
Hahahaha..
Dan ku kira gambar ini tepat sekali mewakilkan deskripsinya


Catatan Lepas Maghrib

Rul, senja masih saja selalu datang dan pergi. Hidup dan mati berkali-kali. Aku masih selalu bernyanyi meski tanpa ada yang mendengar. Aku masih selalu hingar dalam gelepar yang tak kau sadar.

Jangan tahu kucinta dari kata, Rul. Aku ingin kau tahu dari rasa..

Jika anda tidak tahubagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

PIDATO ANAK 12 TAHUN YANG MEMBUNGKAM PARA PEMIMPIN DUNIA DI PBB pada TAHUN 1992 


Cerita ini berbicara mengenai seorang anak dari Kanada bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan EnviromentalChildren’s Organization ( ECO ).


ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diriuntuk belajar dan mengajarkan pada anak” lain mengenai masalah lingkungan.


Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB,dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidatokuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpindunia terkemuka.


Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil berusia 12 tahun hingga bisamembuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruangsidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuktangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.


Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)


Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – EnviromentalChildren OrganizationKami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisadatang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalianorang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga.Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depanbagi diri saya saja.


Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umumatau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagisemua generasi yg akan datang.


Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yangtangisannya tidak lagi terdengar.


Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekaratyang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilanganhabitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.


Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karenaberlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena sayatidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.


Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapatahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satupersatu mengalami kepunahan tiap harinya – hilang selamanya.


Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besarbinatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh denganburung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-haltersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.


Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil iniketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?


Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetapbersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semuapemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memilikisemua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa andasekalian juga sama seperti saya!


Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungaiasalnya.Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yangtelah punah.


Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala ditempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahubagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!


Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggotaperhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebenarnya anda adalah ayahdan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi – dananda semua adalah anak dari seseorang.


Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semuaadalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, airdan tanah di planet yang sama – perbatasan dan pemerintahan tidak akanmengubah hal tersebut.


Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semuamenghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuktujuan yang sama.


Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidakragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.


Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membelisesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupunbegitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi denganmereka yang memerlukan.Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untukkehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.


Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangandan papan yang berkecukupan – kami memiliki jam tangan, sepeda, komputerdan perlengkapan televisi.


Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kamimenghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salahsatu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku kaya,dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan,pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .


Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun,bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masihbegitu serakah?


Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusiasama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaanyang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu darianak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anakyang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah ataupengemis di India .


Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uangyang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinandan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinyadunia ini.


Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untukberbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi denganorang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kitatimbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dantidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkanpada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?


Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa andamelakukan hal ini – kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlahyang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tuaseharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka denganmengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja , ‘kami melakukan yangterbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”


Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepadakami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu,bukan oleh kata-katamu”.


Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantangA N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.


Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.***********


Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB,membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya denganpidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadirdiruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriahkepada anak berusia 12 tahun itu.


Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:


” Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karenasaya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinyadisekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju berdiridi mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato. Sedangkan sayamaju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten sayakemarin. Saya … tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12tahun “


Sumber :: Google

Kamis, 22 Maret 2012

Aku ingin sebuah rumah kayu. Yang kecil, tapi berhalaman. Ingin mendapatimu tiap sore berkutat dengan tanaman.
Aku ingin sebuah rumah kayu, kecil, tapi hangat. Juga bisa sejuk, ketika panas menyengat.
Aku ingin sebuah rumah kayu, yang didalamnya.. ada kamu.

Rabu, 21 Maret 2012

Legal? Digilmu!

Jual Ijazah/Ijasah SMA, D3, S1 Murah Untuk Melamar Kerja, Naik Jabatan, Dll



Mari Membeli Masa Depan. ANDA BUTUH IJAZAH UNTUK MELAMAR KERJA / MELANJUTKAN KULIAH / KENAIKAN JABATAN?!?!
- Ijasah SMU : Harga Rp. 1.000.000,-
- Ijasah D3 : Harga Rp. 2.000.000,-
- Ijasah S1 : Harga Rp. 4.000.000,-
* AMAN, LEGAL, TERDAFTAR DIKOPERTIS, BISA UNTUK MASUK(PNS, TNI, POLRI).
JUGA MELAYANI PEMBUATAN SURAT SURAT PENTING SEPERTI : SIM, STNK, KTP, REKENING BANK, SURAT TANAH, AKTE KELAHIRAN. BPKB, N1, SURAT NIKAH, DLL.
SYARAT : KTP/SIM, FOTO BERWARNA DAN HITAM PUTIH, UNIVERSITAS YANG DITUJU, IPK YANG DIMINTA (MAX 3,50), TAHUN KELULUSAN YANG DIMINTA, ALAMAT PENGIRIMAN YANG DIMINTA. KIRIM KE:arief_*****@yahoo.com
BERMINAT?
HUB:0888705**** / 08573692****. TIDAK MENERIMA SMS (SETIAWAN)
(HANYA UNTUK YANG SERIUS SAJA)
Nb : Semua manusia berhak meiliki pekerjaan dan pendidikan yang layak, entah dari kalangan atas, menengah dan bawah. Maka dari itu kami ada untuk anda yang mebutuhkan ijazah atau surat-surat penting lainnya.
TERIMAKASIH
Setiawan

admin :
kontak ke tukang spam ini diedit admin agar penipu ini tidak menipu anda. jangan sekali-kali kamu percaya sama yang seperti ini karena ujung-ujungnya anda tertipu atau tertangkap polisi. kalau ingin sekolah cepat ambil program kejar paket dan kuliah malam saja yang terakreditasi a atau b. http://organisasi.org/jual-ijazah-ijasah-sma-d3-s1-murah-untuk-melamar-kerja-naik-jabatan-dll

Watunggere

Gara-gara lihat foto teman yang sekarang mengajar di NTT, tiba-tiba ingin sekali pergi. Pergi ke suatu tempat yang jauh dari gedung-gedung tinggi. Yang bisa menyapaku dengan hijau dan bau daun-daunan ditiap pagi. Yang hujan dan angin kencangnya bisa membuatku was-was.
Membaktikan diri untuk sesuatu. Hidup ditempat yang nggak melulu mengurusi gengsi dan bersaing harta. Ingin sekali pergi..
Ingin sekali..
 https://www.facebook.com/photo.phpfbid=199929426782652&set=a.198340123608249.39559.100002967884096&type=3&permPage=1

Selasa, 20 Maret 2012

Mandi

Mandi itu mestinya mudah saja. Tinggal ambil handuk, buka baju, masuk kamar mandi, gosok gigi, sabunan, shampoan (kalau udah saatnya), siram-siram, keringin badan, selesai. That simple.
Tapi hari ini mandi terasa susaaaaaaaah banget. Jarak dari kamar tidur ke kamar mandi seolah lebih jauh dari jarak uranus ke matahari. Untuk mencapai kamar mandi, seperti harus menghadapi pertarungan hidup dan mati. Hahahahaha..
Tuhan, pagi ini aku malas sekali mandi. Ampunilah hamba-Mu yang bau.

Minggu, 18 Maret 2012

Sekali Lagi Kau Benar



betapa menyakitkan memikirkan jauhnya jarak dari Jawa ke Sulawesi
betapa memilukan membayangkan kau disana mungkin tidak sendiri
betapa menyedihkan saat terlintas, tawamu bisa bebas mereka nikmati,
sementara aku hanya bisa memilikimu dalam batasku..

Kepemilikan yang tak pernah diakui
Sebab aku memang tak berhak untuk memiliki..

Maka benarlah,
untuk sejenak mematikan mimpi
dan mulai hidup di hari ini..




Aku sedang belajar. Semoga kamu mau bersabar..

Telepon terputus tepat ketika dia sedang berbicara. Aku tahu itu mungkin akan membuatnya berpikir aku yang mematikan telepon. Tapi kondisi hati dan egoku yang saat itu merasa sangat terluka oleh kata-katanya, menahanku untuk menelponnya balik atau sekedar mengirimkan pesan. Sekian menit, aku cuma bisa menangis dan meracau. Tiba-tiba kawanku datang, terpaksa pula dengan buru-buru menghapus jejak 'tangis' yang masih terhampar diwajah dan suaraku. Untuk sejenak aku menunggu dia menghubungi lebih dulu, tapi tidak ada tanda-tanda. Kupikir dia juga sedang marah sekali. Akhirnya kubiarkan HP didalam, aku diluar. Sekian menit kemudian aku kembali kedalam dan mendapati tulisan 6 panggilan tak terjawab dan 2 pesan, dari dia. Salah satu pesannya berisi: 'Love U, Cha'.
Luruhlah luruh segala ego. Kenapa aku selalu luluh dengan kata-kata macam begitu.
Tapi tetap, tak ada komunikasi lebih lanjut sampai malam. Lega ketika akhirnya bisa kembali mendengar dia ngomel. Hehe. Terlebih ketika itu semua bisa kudengarkan sambil tersenyum, karena sekali lagi, aku tahu dia benar.
Mendengar kamu mengomel itu lebih baik daripada kita harus diam dalam keadaan saling memendam perasaan.
Aku masih belum bisa nggak berpikir macam-macam, masih belum bisa benar-benar lepas menyampaikan semua yang kurasakan, belum bisa enggak ngebandel kalau kamu ngasih tahu sesuatu, tapi semua itu.. enggak mengurangi rasa sayangku ke kamu. Dan hari ini, aku masih sangat suka mendengarmu tertawa..

Aku Tahu Kamu Benar

Bagaimana memulainya ya, aku bingung. Awalnya.. aku hanya bercanda, tanya sama dia, bisa atau tidak dia tidak bergenit-genit ria. Gara-gara topik itu, dia jadi merasa dituduh hobby menggeniti orang lain. Semua orang..


Akhirnya dia marah. Ngomel lebih tepatnya. Panjaaaaaang sekali. Hahahaha. Dia tahu, bahwa aku jarang jujur tentang perasaanku. Aku tidak lepas. Seringkali lebih memilih menyimpan sendiri sakitku. Baik sakit fisik atau batin. Aku cuma takut dia memandangku sebagai cewek lemah. Karena bahkan Abang, juga mengharapkan aku selalu jadi aku yang dia kenal dulu. Sosok ceria, perkasa, semangat. Padahal aku nggak begitu. 
Aku ini cengeng, melow, pesimis. Bisaku cuma berkoar menyemangati orang, jadi tempat orang mengadu dan meminta saran. Hal-hal yang tidak bisa kuterapkan pada diriku sendiri. Aku munafik.


Aku takut dia juga akan begitu. Maksudku, tidak bisa menerima aku sebagai aku yang cengeng ini. 
Yah, secara pikiran sehat, tentu saja aku mestinya mengeluarkan asliku. Supaya aku tahu, bisa atau tidak dia menerima aku apa adanya. Dan kalau tidak, berarti dia tak baik untukku. Bukan begitu? Tapi aku tidak bisa.. 
Aku tidak ingin kehilangan lagi.
Saat aku bilang aku takut kehilangan lagi. Dia makin kesal.
Aku mulai merasa dihakimi oleh kata-katanya yang sebenarnya.. menurutku juga benar. 
Seperti, bagaimana bisa aku kehilangan sesuatu yang tak pernah kumiliki. Bagaimana aku, ternyata telah begitu egois, mengakui kekasih-kekasihku yang terdahulu sebagai milikku, dan memenjarakan mereka dengan mengatasnamakan cinta.
Dia juga bertanya, apa mereka pernah bilang bahwa mereka adalah milikku.
Aku hanya diam, tidak menjawab. Tapi ya, mereka pernah begitu. Mereka pernah dengan sukarela mengakui diri mereka adl milikku. Menjanjikan hal-hal bodoh.. seperti janji untuk tidak meninggalkanku, janji untuk selalu menjagaku, membahagiakanku, dan tidak membuatku menangis. Dan semua janji itu teringkari..


Intinya, dia menyalahkanku atas perasaan kehilangan itu. Yang mana menurut dia, aku tidak berhak memiliki rasa itu. Karena mereka yang pergi juga punya luka dengan keputusannya untuk pergi. Karena biar bagaimana, aku sesungguhnya tidak pernah memiliki siapa-siapa, dan mereka punya hak penuh untuk memilih jalan mereka, termasuk bila itu harus meninggalkanku yang sebelumnya mereka buai dengan janji hingga aku dengan bodohnya.. melepas harga diriku..


Tapi aku merasa terluka dengan penghakimannya. Bagiku, dia nggak berhak bilang seperti itu. Karena dia tidak tahu bagaimana yang aku rasa. Apa-apa yang aku jalani dan hadapi. Dia nggak berhak menghakimi aku dan menyamakan aku dengan dia yang mampu realistis.


Egoku tersinggung. Tapi aku tahu dia benar. Aku tahu dia benar..




18 Maret 2012

Kembang Pete


"Sudahlah! Lempar saja jauh2 kembang petemu! Aku punya kembang kantil" 


Begitu kata seorang wanita yang luar biasa cantik dan seksi mengomentari status SLS yang menyebut namaku, 'Serenade Kembang Pete'.
Hahahaha.. aku bertanya, pada diri sendiri tentu saja, apakah seorang pria yang mengakui dirinya serakah, akan mungkin mau mengabaikan kembang-kembang surga yang jelas-jelas jauh lebih menggoda dibanding si kembang pete yang dodol ini? 
Hehehe, kalau iya, mungkin dia itu tidak normal atau mungkin titisan dewa. Hahahaha..
Banyak sekali aku tertawa. Menghambur tawa untuk samarkan luka. Aku takut. Ya, aku masih takut terluka. Tapi aku juga tidak ingin menyerah begitu saja. Apapun yang kutemui diakhirnya, setidaknya aku sudah berani menghadapi dan menjalani. Tidak sekedar singgah dan pergi.


Wanita-wanita itu, cantik-cantik sekali. Mereka semua luar biasa.. 
Aku juga. Aku juga luar biasa. Luar biasa besar dan bebal. Hahahaha..


Benarkah Sulawesi itu bagian dari Indonesia? Atau sebenarnya pulau itu tak pernah ada dan hanya khayalanku saja? Sebab rasanya, Pria yang tak pernah kujumpa ini lebih nyata dari nyata yang ternyata fana. 
Aku tidak ingin jadi pahlawan. Tidak. Tapi aku takut, kalau hadirku ini merenggutnya dari hati lain yang pernah dia tawarkan cinta. Yang pernah dia minta menyayanginya..
Aku memang bejat, bangsat dan laknat. Tapi aku tidak ingin jadi penjahat.


Untuk percaya pada kekasihku, bukankah itu sudah tugasku?
Dan bila ternyata aku hanyalah korban rayuan, maka itu bukan salah siapa-siapa selain diriku. Sebab aku yang telah menyerahkan hatiku padanya..


Yah, begitulah..
Aku menyayanginya..






[Re Enno: Tentang betina-betina si Ngawet itu, biar aku beri tahu mereka, bahwa butuh energi berlipat-lipat dan teknik yang jitu jika mereka hendak coba-coba melemparmu]






18 Februari 2012

SE



Apakah aneh bila tiba-tiba aku ingin mengajakmu ke tepian senja California?
Senja yang begitu sering kau baca
Entah berapa juta tahun aku harus menabung untuk membawamu kesana
Tapi ya, aku ingin bisa

Mimpi baru?
Entah..
Aku hanya berharap bisa melihatmu dengan ekspresi itu, kebahagiaan atas pencapaian..

17 Maret 2012 pukul 12:10

Belajar Bertahan

Sebuah perjalanan tanpa tujuan
pun bila ada, maka itu tak dibahasakan..

Menikmati tiap kayuh yang menjadikan peluh
Mencari jalan ketika mulai kehilangan

Aku seringkali ingin menepi,
sebab padakulah diserahkan kemudi
Aku seringkali ingin berhenti,
Lalu ingat lagi,
pada perjalanan, akan selalu ada pembelajaran
dan kali ini,
aku belajar untuk bertahan..




Kamis, 01 Maret 2012

14:50

Baru juga dilaporin, eh privat numbernya nelpon lagi. Dan seperti yang sudah-sudah, hanya diam. Benar-benar diam. Heran saya. Ni orang banyak pulsa apa banyak bonusan ya? Hahahaha. Menit ke-9, tetap tanpa kata-kata..

14:33

Ini udah yang keempat kalinya, kalau nggak salah, ada privat number yang nelpon dan hanya diam saja saat ku angkat telponnya. Benar-benar hanya diam meskipun aku tinggal ngobrol, bahkan nyanyi. Dia tetap tidak bersuara sama sekali. Waktu pertama dia telepon, seingatku dibelakangnya terdengar suara-suara anak kecil. Dan tadi, telepon terakhirnya, dibelakangnya terdengar suara orang mengaji. Seperti dari masjid. Entah siapa, aku tak tahu. Entah apa maunya, aku juga tidak tahu. Aku sendiri tidak pernah berbicara sepatah katapun, hanya kuangkat dan lalu kutinggal beraktivitas..
Kirain orang ajaib cuma ini doank, eh barusan ada lagi orang ajaib dalam versi lain. Biasa sih, pesbuk. Tanpa pernah ada komunikasi panjang sebelumnya, tiba-tiba ini orang ngajak pacaran. Hahahahahaha..

Tobat.

Rabu, 29 Februari 2012

Peletmu, Cah Bagus..






Dalam sehari, entah berapa puluh kali aku mondar-mandir ke profilnya. Dan yang menyebalkan, semua itu terjadi diluar kesadaran. Ini jari otomatis aja mengetikkan namanya di kotak pencarian. Begitu udah mejeng fotonya dilayar, baru sadar.. 'Lho, saya ngapain buka-buka ini?' Balik ke beranda, atau profil sendiri. Tapi kemudian, g lama setelah itu, tahu-tahu aku sudah bengong melototin dindingnya lagi. Heddeh..
Ah, peletmu. Kuliah di fakultas perdukunan ya dulu?
Barangkali sambil pingsan pun aku masih bisa nyalain komputer buat memantau status-statusmu..
Terus, apa ini berarti aku mulai menyukaimu?
Hanya Tuhan yang tahu.


Tulisan itu aku post di facebook tanggal 5 Desember 2011. Jadi rupanya bahkan sejak awal Desember, pria satu ini sudah membuatku termehek-mehek. Hahaha..
 Aku ingat betul saat-saat itu, berkali-kali aku masuk ke profilnya. Menelusuri jejaknya, mengamati aktivitasnya dengan gadis-gadisnya. Senyum-senyum miris sambil nahan cemburu, hahahaha. Sekarang, aku masih begitu. Bolak-balik ke profilnya, tapi mencoba untuk nggak menelusuri. Paling hanya memastikan apa yang terbaru, memantau status, catatan atau foto-foto yang baru di uploadnya. Kalau terlalu mendetail kutelusuri, nanti sakit pula ini hati. Sebab aku, akan selalu menemukan alasan untuk cemburu. Hahaha..

Senin, 27 Februari 2012

Masih Ngilu

Untuk apa bertanya kalau kamu sudah punya jawabnya? Untuk apa menanyakan sesuatu yang apapun jawabanku, itu tidak akan mempengaruhi keputusanmu? Jalanilah saja. Lakukan apa yang mau kau lakukan. Toh aku takkan pernah tahu jika tak kau beri tahu. Aku cuma bisa menyerahkan semua pada Tuhan. Sudah terlalu lelah untuk bertengkar dengan kekecewaan atau kesakitan.
Aku merasa seperti berada di usia senja, letih luar biasa.
Cinta itu sebenarnya apa? Sama saja semuanya. Membara dimula..
Ketika rasa yang mereka punya perlahan meredup atau mungkin padam, kenapa aku yang mati?



Karena Hanya Engkau yang Tak Pernah Ingkar Janji

Tuhaaaaaan, dodolnya diriku. Kambuh lagi. Kenapa sekarang jadi sering was-was sendiri (lagi). Tiap mau konfirmasi permintaan pertemanan di pesbuk, maka aku biasanya hanya akan memilih lawan jenis. Kalau perempuan, nanti dulu. Apalagi kalau dia cantik. Kenapa? Karena yang ada dalam kepalaku adalah: 'Jangan sampai nanti dia juga ngeadd pacarku, terus pacarku suka sama dia, ngedeketin dia, dan akhirnya aku modyar'. Hahahaha.
Percaya sama pasangan saja aku tidak bisa, bagaimana mau menjalin hubungan serius?
Hh, Rabbi, satu-satunya kepercayaan yang tidak mengecewakan hanyalah kepercayaan padamu. Karena hanya Engkau yang tak pernah ingkar janji.. :'(

Jumat, 24 Februari 2012

"Memangnya pernah saya telpon kau sore-sore?"

Baru tertanya sekarang, apa sebenarnya yang kau kerjakan tiap sore? Baru sadar sekarang. Banyak sore tanpa  warta. Haduh, otakku mulai berkelana. Tapi ya sudahlah, seperti yang kubicarakan tadi dengan mama, mari nikmati apa yang bisa bikin bahagia. Jangan dibawa pikir dan jadi sesak didada.
Bahagialah dengan yang ada. Besok belum tentu masih bernyawa, jadi tak usah terlalu dipusingkan, Ra...

Minggu, 19 Februari 2012

"Maaf"

Bukankah 'Maaf' itu ada atas sebuah kesalahan? Jika memang tidak ada yang salah, kenapa harus mengucap maaf? Dan kenapa pula mesti mengatakan maaf, tanpa pernah menjelaskan alasannya?
Otakku jelas akan langsung berkelana kemana-mana. Mengira-ngira hal-hal yang mungkin jadi penyebabnya. Dan kesemuanya itu, hanya akan lantas membuat batinku ngilu.
Tidak cukupkah 'jauh' saja yang jadi cobaan berat untuk mempercayaimu?

Jumat, 17 Februari 2012

Balada Kembang Pete, Serenade Sedang Sakit

Apa mungkin kau mau mengacuhkan kembang yang lebih indah dan lebih wangi hanya untuk tetap bersama kembang pete-mu ini?
Aku hanyalah lambang cinta abadi namun kere.
Tanda sayang batin yang tercekik.

Apa kabar keserakahanmu?
Apa iya mampu meninggalkan seribu pemuja yang cantiknya luar biasa,
 hanya untuk betina yang tak ada apa-apanya dibanding mereka?

Engkau pria,
itu harus kumengerti
Sebuah naluri untuk akan selalu mendatangi harum surgawi yang duniawi
Yah, bongkah-bongkah bernyawa yang kerap kau ajak berbagi senja dan rasa

Nguet,
aku bukan akan mundur
hanya saja saat ini memang tiba-tiba segalanya terasa kabur
ngilu-ngilu nurani seperti berdebur dan lantas terhambur

" Sudahlah! Lempar saja jauh2 kembang petemu! Aku punya kembang kantil ", begitu kata seorang wanita yang cantiknya luar biasa.
Bagaimana, Sayang, apa kau akan sependapat dengannya?

Rul, Aku Cemburu (Lagi)

Aku tak pernah merasa kau maya,
sampai seseorang mengingatkanku tentang nyata.
Pun begitu,
hanya lintas lalu.
Bagiku, 
kamu lebih nyata dari nyata yang ternyata hanya semu.

Aku mulai tertatih,
bukan letih..
Bukan letih.
Hanya perih.

Aku rasa semua pernah kau bagi dengan mereka
Senja, bulan, bahkan raga..
Lalu, apakah yang menjadi milikku?
Yang hanya kau bagi denganku?
Yang menjadikanku benar-benar hanya satu..

Rul, aku tidak bisa tidak membunuh diriku dengan mencemburuimu
Sebab, mungkin itulah satu-satunya penanda paling kentara yang akan selalu mengingatkanku tentang betapa aku menyayangimu..
dan mungkin lebih dari itu, 
mungkin aku mencintaimu..
TIDAK, bukan mungkin..
Aku memang mencintaimu..
Ya, aku mencintaimu, Darul..

Kamis, 16 Februari 2012

(Kutulis ini selagi mendengar kamu bercakap-cakap dengan keluarga si Buram)

Si bawel sudah bisa ketawa-ketawa. Senang dengarnya. Meskipun belum sembuh benar, tapi sudah lebih semangat dibanding kemarin. Biarin deh dimarah-marahin, yang penting dia sudah bertenaga. Kalau nanti sudah sembuh, kuajak bertengkar lagi. Hahaha..

Rul, tahu tak kau tahu apa yang ada dipikirku sejak dengar ceritamu malam itu? Pikiran ini masih ngetem anteng dikepala, 'Kalau dengan yang tinggal bersama saja kau bisa buka cabang dimana-mana, apalagi denganku yang jauh ini?' Hahaha. Tapi setidaknya, denganmu aku belajar untuk berbesar hati. Belajar tertawa diatas segala rasa. Kuserahkan semua pada-Nya. Aku memang tidak akan tahu apa-apa, tapi Dia menyaksikan segala. Maka jika kepercayaan ini ternyata tak berharga bagimu, itu akan jadi urusanmu dengan-Nya, bukan denganku. Aku mencintaimu, meski tak tahu akan kemana memuarakan cerita ini.

Tontonlah Ini Bila Aku Sudah Mati

Rabu, 15 Februari 2012

Hari 29

Bila aku hanya diam dan tak pernah menyampaikan
bila aku terus berdusta, dan tak pernah mengakuinya
Bila aku memilih untuk tetap mempercayai yang kuyakini dimula,
bahwa kau adalah jantan dengan banyak betina
Apakah kau akan tahu,
bahwa aku mencintaimu dalam bisu?


[Ini adalah malam terbisu sejak aku mengenalmu. Dimana aku merasa begitu pilu dan sendu. Padahal aku tidak bicara, tapi ternyata kau tetap tahu saja bahwa aku berduka. Apakah kau telah mampu membaca suara? Rul, kau benar, aku rindu setengah mati]


16 Februari 2012

Hari 28

..sebab tak ada kisah yg tak usai.
Suatu hari,kita juga akan bermuara
Entah dg perkasa, ataukah karam tanpa daya
tp setidaknya kita telah mengucurkan keringat untuk memperjuangannya

dan hari ini ku terima sebuah janji,


15 Februari 2012

Hari 27

Jika engkaulah Mahameru,
mampukah aku menaklukkanmu?
Ataukah seperti biasa,
Mama tidak akan pernah mengijinkanku mendakinya..
dan akhirnya aku hanya bisa menghadirkannya dengan menutup mata

[Pada suatu jeda, aku kerap merasa takkan pernah cukup perkasa bagimu, Pria]


14 Februari 2012

Hari 26

Sebab aku bukan pujangga, penyair, atau perayu seperti yang mereka tuduhkan padaku
Aku hanya menulis jika aku ingin menulis
Entah itu ketika kerasukan tawa, marah, atau airmata
Seperti yang pernah kubilang, bisaku hanya menulis, menulis, dan menulis..
lalu menangis

Aku hanya akan menggerakkan pena jika hatiku beraksara
tidak akan kupaksa, bila dia sedang tak mampu bersuara
mungkin terlalu sakit dirasa

Tapi aku punya janji,
menyajakimu sampai nanti
Menyajakimu dengan puisi caci maki karena kau telah membuatku sayang setengah mati

30 hari bersajak, berpuisi atau apa saja kau menyebutnya,
akan usai dengan segera..
apakah setelahnya kita masih akan bersama?

Masih baru,
masih merah jambu dan sedikit malu MAU
Bila akhirnya kau dapati telanjangku,
apakah kau masih akan takut kehilanganku?
Sebab akhirnya kita akan merenta
dalam usia, raga..
dan apakah juga cinta?


13 Februari 2012

Hari 25, Pulanglah, Hati Ini Akan Selalu Jadi Rumahmu

Mungkin suatu hari
salah satu dari kita akan pergi
entah setelah, atau sebelum kita bisa saling memiliki


Mungkin suatu hari,
kita akan khilaf dan mengikrar janji
hal-hal yang tak mampu kita tepati
dan lalu, janji itu akan teringkari


Mungkin suatu hari
kau akan membuatku menangis tak henti
yang atasnya tak ada tawa lagi
tangis yang berujung di mati


Mungkin suatu hari
kau akan mulai bosan dengan semua yang kita jalani
lelah menuntunku menemukan rasi tiga bintang Februari
letih menunggu aku yang jarang bisa langsung mengerti


Mungkin juga suatu hari kau akan berkelana lagi
Menghabiskan mudamu dilain hati
Tertawa disana dan disini
melupakan aku yang mencintai
(kalau aku boleh meminta, Tuhan, semoga tak pernah terjadi)


Diatas segala kemungkinan menyakitkan,
aku masih akan tetap mengantongi harapan
Disini, disaku depan,
agar mudah kuambil setiap kubutuh diingatkan
Aku tidak pernah tahu,
kau ini dermaga sandar atau pelabuhan akhir tujuan
Dan aku tidak akan tahu,
sampai akhirnya aku hanyalah sebuah nama diatas nisan


Tapi bila kau pergi meninggalkanku,
dan tiba-tiba ingin kembali disaat masih ada nafasku
jangan pernah ragu,
pulanglah..
hati ini akan selalu jadi rumahmu..


12 Februari 2012

Hari 24

Begitulah, Rul,
aku sering sekali merasa tak berguna ketika kau bercerita
sebab yang kupunya benar-benar hanya telinga
untuk mendengarkan dan berusaha memahami
Tapi sungguh, benakku disini bersama raga
tidak kemana-mana seperti yang kau duga..

Aku tidak pernah menyebut namamu kan, Rul?
Tidak ada yang benar-benar tahu kamu.
Bahkan juga tidak diriku
Aku tahu hanya sebatas yang kupikir ku tahu
tapi kurasa cukuplah itu
Cukuplah aku tahu bahwa aku mencintaimu
Setidaknya untuk sementara waktu
Kalau Tuhan ijinkan kita bertemu,
ah, pasti lebih banyak lagi mauku

Tidak, Rul, aku tidak sedang merayu
Aku hanya belajar untuk lebih jujur dan tidak bertele-tele seperti biasa
Meski masih berat setiap akan mengucapkan itu,
tapi yah, memang begitu..
Aku mencintaimu..
Ditengah segala keterbatasanku, aku mencintaimu..


11 Februari 2012

Hari 23, Catatan Purnama

Rul,
aku ingin mengikat janji dipurnama nanti

Tapi, lantas aku teringat
bahwa setiap janji selalu disaksikan Illahi
dan untuk apalah kita punya janji yang jelas-jelas tak pasti akan mampu kita penuhi

Lagipula kau bukanlah Pria penjanji
Selama aku mencintaimu,
sepanjang yang mampu teringat otakku,
kau belum pernah menjanjikan apa-apa
kau selalu bisa membuatku lena, tanpa kata-kata muluk yang kelak jadi dosa bila tak mewujud nyatanya

Tapi mungkin juga itulah seninya
Bukankah takkan bisa teringkari, bila tak pernah jadi janji?
Dan takkan bisa jadi dusta, bila tak pernah diakui..

Lantas,
yang manakah yang siap kuterima?
Ah, entahlah

Rul,
aku ingin sempurna di purnama nanti..
Sesempurna pendar benda langit yang paling kau cintai, Nguet Sagala..


Sungguh, aku merasa begitu dekat denganmu malam ini. Meski masih kuingat sepenuh sadarku, utuh, kau bahkan tak bisa kusentuh dengan ujung jari. Tapi kuingin pasti, suatu hari nanti..
Nguet, tanpa janji, aku menanti.

10 Februari 2012

Hari 22, Jangan Pandang Aku Begitu, Sayang

Ya, aku berada didaratan kering yang tak pernah tergenang meski hujan turun semalaman.
Aku menjejak aspal jalanan dan bukan kubangan.
Aku menyandari dinding putih dan tidur diatas ranjang empuk.
Hidup sederhana dan bahagia.

Sampai suatu ketika aku justru ingin merasakan kerasnya hari yang kau ceritakan
Menelan debu yang menghambur masuk ke rongga dadaku
Menginjak lumpur yang mungkin membuat jari kakiku terkubur
Menenggak kepahitan atau apa saja yang kampungmu suguhkan
tapi hanya disiang,
hanya disiang terang

Kalau sudah malam,
aku mau kau dan aku dibalik kelambu
Tutup itu pintu!
 Dan ajarilah aku bercumbu..

Jangan pandangi aku begitu, Sayang
Kalau mau telanjangi aku, telanjangilah aku di ranjang
bukan dikala kau bahkan tak bisa kupandang apalagi pegang

(Jangan minta itu lagi. Ambilah sendiri jika kau benar mengingini.)


9 Februari 2012

Hari 21, Aku (Tidak Jadi) Mencintaimu

"Aku juga mencintaimu.."

Aku selalu menyesal setelah bilang itu dengan lantang,
Rasanya ingin kembali kutelan apa yang sudah kumuntahkan

Entahlah, Jantan
Mencintaimu dalam bisu lebih nikmat bagiku
Mendustai apa yang kurasa, lebih nyaman dan aman rupanya
Sebab hatiku terlalu tipis untuk bisa tak koyak saat kau hanya diam mendengarkan
Kau tak tahu berapa karung nyali yang mesti kupanggul untuk menyuarakan hati
Kau tak tahu berapa kompi takut yang mesti kuperangi untuk bisa mengucapkan ini
Tak tahu kan tadinya?
Sekarang tentu saja kau sudah tahu,
meski takkan pernah benar-benar tahu

Jantan,
aku masih selalu mempertanyakan
sebenarnya, aku ini siapamu?

[Jengkelah, Sayang. Biar aku bisa tertawa sebentar. Mudah-mudahan suatu hari nanti kau bisa jengkel didepan ku, saat itu akan kulumat bibirmu!]


8 Februari 2012

Hari 20, Terserah Kau Saja

Mungkin disini,
ditempat aku berada sehari-hari
Mungkin di perjalanan menuju puncak Mahameru (yang mengingatkanku pada perempuan itu),
atau ditengah samudera (adalah ketika aku berusaha menghampirimu)
Pada akhirnya akan sama
hilang, mungkin terlupakan
Mati (tidak suri),
itulah pergi yang tak kembali

Ya,
aku pernah ada
Tapi ketika sudah tak lagi dibungkus raga
apa kau masih akan mengingatnya?

Maka kukemas tentang esok hari
kubuntal dalam goni,
dan ku lemparkan ke jurang

Rul, terserah kau saja
Hatiku terlalu cengeng untuk mampu mencintaimu dengan perkasa
Kalaupun akan menjadikanku mangsa,
jadikanlah mangsa istimewa yang kau buru dan santap dengan cara berbeda

Matipun, aku ingin tak sama
itu saja
Dan matipun,
aku ingin sempat dengar kau tertawa bahagia

Apa kau bahagia?
(Apa kau sempat mengingatku ketika kau bahagia?)


7 Februari 2012

Hari 19

Rasanya belakangan ini terlalu ramai, Jantan
Aku mencarimu,
dan jarang sekali bisa kutemukan

Terlalu bingar dengan suara yang bukan tawamu,
bukan marahmu,
bukan kamu!
(Lalu kuingat yg paling sering menjeda aku dan kamu, bisu)

Aku jadi ingin memaki
Kenapa semua jadi lebih cerewet dari perempuan bunting yang ngidamnya tak terpenuhi?!
Lebih bawel dari Emakku ketika dia kekurangan materi
Lebih fasih menggombal dari pacarku sendiri!
SIAL!

[Hari-hari ku sedang kurang baik. Aku dibanduli masa lalu yang tidak asyik. Yang sedang kuhadapi pun kerap mendelik-delik. Betina ini jadi ingin meringkik dan menendang mereka dengan kaki depanku. Tapi haruskah sekasar itu?]


6 Februari 2012

Hari 18

Aku akan berhutang satu hari,
sebab aku tak bisa menulis apa-apa malam ini

Maukah kau tetap membaca apa yang tak tertulis?
Mampukah kau mengerti yang tak kuberitakan?

Seperti segala rasa yang selama ini kudustakan..

Aku mencintaimu, tapi tak mau mengaku
pun begitu, toh kau tetap tahu

Sayang, kepalaku sakit sekali
Aku mau pulang
Bolehkah pulang kehatimu?


5 Februari 2012

Hari 17, Betina Ini Masih Jalang, dan Sekarang.. BISU!

Sial!
Lama-lama aku kehilangan banyak sekali aksara.
Aku duga, aku terlalu bahagia.
Sebab akupun lebih bisa berceloteh ketika luka,
ketika airmata tak bisa menjebol retina,
lantas aku akan menangis dengan tawa dan kata-kata..

Mereka menuduhku pujangga,
penyair, penulis, penyajak, pemuisi (alah, berbahasa saja aku sembarangan)
Bagaimana bisa dikatakan begitu, bila apakah sebenarnya sajak atau puisi itu saja aku tidak tahu
Aku, masih seperti yang dulu
cuma betina jalang yang ingin melegakan perasaan
Terutama ketika aku terlalu banyak mengingatmu
Mengingat punggungmu,
tumitmu,
bibirmu,
jari-jarimu yang ingin kukulum,
dan juga keningmu yang sangat ingin kucium

Ah, kamu..

Bagaimanakah malammu?
Malam dikotaku warnanya biru kelabu
Dan seperti kemarin, aku masih saja terus merindukan kamu..


4 Februari 2012

Hari 16, Emakku VS Kamu

Kau harus mengenal emakku,

Perempuan yang mungkin akan sangat membencimu
karena telah mencuri hati anaknya, dan anaknya cuma satu
membuat buah hatinya akan rela dibawa kemana saja,
pun bila harus jauh darinya..

Meski begitu,
kau harus tetap mengenal emakku
dan entah dengan cara bagaimana
kau mesti membuatnya mencintaimu
tapi jangan sampai seperti cintaku

Malu, kalau harus bersaing dengan emakku

Nantinya, kau harus mengenal Emakku
Dia yang mungkin akan memusuhimu
andai tahu bahwa kini, setiap hari, aku berharap bisa bangun diatas ranjang yang sama denganmu..


03 Februari 2012

Hari 15, Sudahkah Kau Bosan?

Sudahkah kau bosan,
ketika kita kehabisan hal-hal untuk diceritakan?
ketika kau sadar bahwa aku lebih banyak diam dan mendengarkan,
ketimbang menyahuti atau memilih sesuatu untuk dipaparkan..

Aku bukan pencerita yang baik,
kau bisa mati jenuh, karena kisahku tak menarik
Aku ini cuma betina biasa
Lajang jalang yang lebih banyak dosa ketimbang cerita
kau belum tahu saja,
atau memang baiknya kau tak usah tahu saja..
(itupun kalau kau mau menerima aku dan tahun-tahun laluku yang gila)

Bilanglah, Sayang, kalau jemu sudah memanggil-manggil namamu
Sekedar untuk kau tahu,
sepanjang hari berdiam dengamu pun aku mampu,
sebab aku sudah cukup senang bila tahu kau baik-baik saja disitu..

Dan sayang, aku sudah girang bisa mendengar dengus nafasmu,
apalagi kalau berkesempatan mengecup tawa dan manjamu
aku suka,
sangat suka semua..

Jangan menangis, itu saja
Takut kalau-kalau airmatamupun nanti ku cinta
Apa kau mau menangis tiap kita bersama?

Ah,
Sudahkah kau bosan,
mengetahui aku melimpahkan rinduku pada bulan,
dan tidak langsung padamu kukatakan?

02 Februari 2012

Hari 14, Malam Jalang Betina yang Tak Lagi Lajang

Apakah kelak aku akan bisa mengulum cinta diantara bibirmu?
Mengejanya dengan lidah menelusuri gerahammu

Maka sementara ini,
adalah malam yang menjadi rumah bagi birahi
ketika hanya dengus nafasmu yang menjilati pucuk jemari
ketika hanya erangnmu yang selalu ingin kudengar lagi

Lalu lantas kita memilih tidur,
merelakan hasrat diluar sadar terkubur
melarikan diri setelah tak sanggup lagi
karena akhirnya dinding-dinding itu membuatku malu sendiri
menggelinjang dipelototi benda mati!

Sial!


1 Februari 2012

Hari 13, Sayang, Aku Mungkin Sudah Tidak Lajang, Tapi Masih Jalang

Sadarkah kau sudah mengunci hatiku?
Membuatku tak mampu menginginkan lain jiwa untuk kuajak bercinta

Sadarkah kau sudah menyulut nafsu?
Menjadikanku lagi sebagai betina jalang yang haus cumbumu

Dan kemudian biru,
aku beku sebagai perempuan dipinggir ranjangmu
Kau harus pulang,
dan menenangkan hasratku yang menggelinjang

Aku tidak mau tahu,
kau milikku,
jangan harap aku mau berbagi,
mulai detik ini!


31 Januari 2012