Rabu, 28 Maret 2012

Tentang Menjalani Hidup


Kadang jadi ngerasa kalau hidup itu seperti shalat Tarawih. Hehe.. Contoh yang tidak baik. Jangan dilakukan tanpa didampingi ahli ya. WKwkwk..
Maksudnya gini, ada kalanya Imam adalah sosok yang menyenangkan. Bagus bacaannya, dengan lafadz yang jelas, merdu, tidak terlalu lambat, tidak pula terlalu cepat. Rasanya betah deh walaupun harus lebih lama lagi jadi makmumnya. Berapa jam juga dijabanin. Tapi terkadang, ketemu Imam yang bikin shalat tarawih 11 rakaat seakan berlangsung seabad. Jiaaaah.. Lebay! Hahaha..
Habis kl nggak cepatnya bukan main sampe ngos2an dan g lagi khusyu', lambatnyaaaaa.. tulung-tulung. Kadang ada yang bacaannya nggak bisa dicerna sama sekali. Nggak tahu dah dia lagi baca surah apa. Kalau udah gitu, pengennya di fast forward biar cepet kelar. Hahaha.. Tapi enak nggak enak sang Imam memimpin shalat, pada akhirnya toh shalat itu akan berakhir juga. Gitu juga hidup. Mau itu pahit atau manis, tawa atau tangis, pada akhirnya semua akan berlalu. Berat memang awalnya, tp kalau kita sanggup bertahan untuk sekian waktuuuu aja, Insya Allah, lewatlah sudah semua derita. Dan kita jadi bisa ungkap hikmah dibalik kisah. Pun begitu kalau lagi bahagia, siap-siap aja untuk episode sedih yang menyusul dibelakangnya. Karena nggak ada ceritanya jalan hidup kok isinya melulu tawa atau melulu airmata duka. Pasti bergiliran bertamu. Meski kadang datangnya keroyokan. Hahaha.
Sekali lagi, ini contoh yang kurang tepat sebenarnya. Cuma memang itu yang terlintas dikepalaku. Hehe. Secara nggak langsung nunjukin betapa enggak dewasa dan rendahnya kualitas keimananku. Masih terpengaruh sama Imam. Kayak anak kecil aja. Kalau enggak cocok terus jadi males2an. Cekikikikikik.
Padahal, Imam yang menurutku enggak asyik itu juga kan cuma manusia biasa yang punya kekurangan dan kelebihan. Aku sok-sok nyela kekurangannya seolah aku ini lebih baik daripada dia. Lha padahal.. boro-boro lebih baik. Ilmu yang aku punya, sekutu-nya beliau aja nggak ada. Wkwkwkwk. Ya Allah, ampuni hamba-Mu yang dari tadi pake perumpaan seenak jidat.
Yah, intinya gitu deh. BUkan tentang Imam dan Shalat Tarawihnya y, hehe. Tp tentang menjalani hidup. Seberat apapun hari yang kita jalani, pasti akan berakhir juga. Esok pasti datang. You just have to hold on a little bit longer.
Jadi pengen singing-singing..
"Tomorrow.. tomorrow.. I love ya, tomorrow. U're only a day away"

Semakin rajin derita sambangi dirimu, berarti makin sayaaaaaaaaang Allah sama kamu. Jadi, bertahanlah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar